Pergeseran Formasi Manchester City Akan Terjadi?

Manchester City sedang mengalami krisis kecil saat ini. Kalah dalam empat pertandingan berturut-turut bukanlah hal yang biasa dialami tim supersukses asuhan Pep Guardiola. Namun, hal yang sama juga terjadi dan Cityzens akan menggunakan jeda internasional mendatang untuk memulihkan diri dan mencari jalan keluar dari posisi mereka saat ini, yang menjadikan mereka berada di urutan kedua dalam tabel Liga Premier.

Sempat unggul di awal babak pertama, Manchester City tidak bisa mempertahankan keunggulan mereka dalam kekalahan 1-2 melawan Brighton & Hove Albion akhir pekan lalu. Mungkin sang juara Inggris harus sedikit mengubah gaya bermain mereka untuk mengatasi absennya pemain tengah Rodri, pemenang Ballon d’Or baru-baru ini dan mungkin pemain terpenting mereka.

BACA JUGA: 3 Pemain yang Harus Melangkah Saat Rodri Absen

Manchester City harus memainkan dua gelandang bertahan dalam formasi 4-2-3-1:

Manchester City bermain dengan formasi 3-2-4-1 yang seringkali menjadi 4-1-4-1 tanpa penguasaan bola, dengan Rico Lewis bermain dalam peran hybrid. Namun, karena Mateo Kovačić, yang bukan tipikal pemain nomor 6, bermain sebagai gelandang bertahan saat Rodri absen, Cityzens sering ketahuan saat bertahan dari serangan cepat lawan. Lewis turun ke sayap untuk bertahan sebagai bek kanan, yang membuat Kovačić harus menjaga dirinya sendiri di tengah.

Dalam skenario seperti itu, Mattheus Nunes, yang bermain sebagai starter di sayap kiri dalam beberapa pertandingan terakhir, mungkin harus bermain bersama Kovačić agar Kovačić bisa bermain lebih bebas. Jika Nunes tetap mendampingi Kovačić, Cityzens seharusnya memiliki jumlah pemain yang cukup di pertahanan mereka untuk menjaga penyerang lawan mereka. Ini juga akan memungkinkan Kovačić untuk mengerahkan pengaruh kreatifnya yang telah terlihat jelas di musim yang sedang berlangsung.

Jika Nunes bermain di poros ganda bersama Kovacic, Bernardo Silva mungkin harus bermain di sayap kiri karena absennya Jack Grealish dan Jérémy Doku, keduanya sedang cedera saat ini. Namun, perubahan itulah yang harus dilakukan Guardiola pada kombinasi timnya untuk menjaga kerentanan timnya terhadap serangan cepat lawan. Hal ini akan membuat formasi bermain mereka menjadi 4-2-3-1 yang solid, yang mungkin tidak memungkinkan mereka untuk mempertahankan keunggulan numerik di lini depan, namun akan membuat mereka lebih aman di pertahanan.

BACA JUGA: Apakah 4-2-4 Formasi Teratas yang Digunakan dalam Sepak Bola

Manchester City akan menghadapi beberapa pertandingan bersejarah setelah jeda internasional:

Dua pertandingan Manchester City di Premier League berikutnya, yang akan berlangsung setelah jeda internasional, sangat penting bagi mereka. Tottenham Hotspur dan Liverpool menjadi dua lawan berikutnya di Premier League, keduanya cukup tangguh sebagai lawan.

Liverpool sedang dalam performa fantastis saat ini dan telah membuka keunggulan lima poin atas Cityzens setelah 11 pertandingan. Oleh karena itu, pasukan Guardiola akan bersemangat untuk memperkecil keunggulan tersebut dengan mengalahkan The Reds dalam pertemuan yang akan berlangsung pada 1 Desember. Chelsea dan Arsenal juga berada dalam jarak yang sangat dekat sehingga membuat empat besar terbuka lebar.

Namun, agar hal itu terjadi, Cityzens harus menahan kecenderungan mereka untuk kebobolan gol-gol lunak. Oleh karena itu, menjadi lebih aman di lini belakang mutlak diperlukan bagi mereka. Oleh karena itu, memainkan Nunez bersama Kovacic adalah sesuatu yang harus dipertimbangkan secara serius oleh Guardiola. Masih harus dilihat apakah pria Spanyol berusia 53 tahun itu memutuskan untuk mengubah strateginya di pertandingan mendatang.